Jumat, 06 Februari 2009

Sesaji Buangan

Sesaji Buwangan adalah peletakan sesaji di tempat-tempat tertentu sebelum memulai suatu pekerjaan penting. Berguna untuk memberikan rasa ‘aman’ seperti membangun rumah, mantu, membuat sumur dsb.1. Maksud Buwangan adalah:- seperangkat sesuai yang dengan rela dilepas sebagai penangkal bahaya atau tolak bala- menjadi pengawal suatu kegiatan agar pekerjaan berjalan lancar dan selamat2. Sesajinya : di beri tempat takir/sudhiGecok mentah (lihat Gecok buangan)Pecok bakalWaktu tabur pada malam hari. Letak taburan di sudud-sudud rumah, sumur, sumber air, perempatan jalan, tempat tertentu yang dianggap penting.

Sesaji Gecok dan Pecok Bakal

Sesaji Gecok

Ini hanya merupakan perlengkapan sajen untuk buwangan (dibuang). Bentuknya berupa setakir bahan-bahan yang isinya mentahan atau dang-dangan (rebusan). Sesaji ini berguna untuk sajian sebelum memulai suatu pekerjaan penting. Berguna untuk memberikan rasa ‘aman’ seperti membangun rumah, mantu, membuat sumur dsb.Gecok adalah semacam lauk. Isinya daging sapi diiris-iris kecil seperti sate, diberi rempah-rempah dan santan. Ada dua macam gecko :- Gecok matang, gecok dimatangin dulu, dikukus, digarang atau dioseng- Gecok mentahan langsung dituang di takir lalu dibuang.

Sesaji Pecok Bakal

Sajian ini sebagai tolak bala agar pekerjaan penting yang akan dimulai dapat berjalan selamat dan berhasil. Sesajinya berupa setakir / sesudhi erisi:- ramuan biji-bijian seperti : kedelai, kacang ijo, kacang tholo, jagung, kemiri, wijen, kluwak,- telor ayam mental- gantal (pilinan daun sirih), daun dadap serep,- terasi, bawang merah, lombok, gula kelapa, garam, empon-empon- rajangan kelapa dan uang logam

Sesaji Inthuk-inthuk

Sesaji ini dipergunakan sebagai cara untuk menangkal kerewelan bayi.Sesajinya:- Nasi tumpeng kecil, pucuknya ditancepi bawang merah dan lombok menengadah ke atas. Letakkan di sebah piring kecil- Bunga mawar jambon atau merah ditabur sekitar tumpeng- Sebutir telur ayam kampung mentah, beri kluwak dan miri- Sekeping uang logam dan tembakau atau segelintir rokokLetakkan pada salah satu dari beberapa di bawah ini:- dekat dengan dikuburnya ari-ari atau tembuni si baby- dekat dengan tempat tidurnyaWaktu memberi inthuk-inthuk :- Ketika si bayi rewel- Tepat pada hari wetonnyaManteranya dibacain wakt menarh sesaji. Bunyinya gini lho:Kaki among nini among, jangan ganggu momonganmu yang manis ini. Jika terbangun ajaklah bercanda, biar dia riang dan senang. Jika sedang tidur jagalah agar tidurnya nyenyak.

Tumpengan

Semua pasti ngerti, tumpeng adalah sajian nasi beserta lauk pauk lengkap yang dihias di sebuah tampah atau baki. Nasinya berbentuk kerucut. Kadang kerucutnya dibentuk tangga untuk menaruh hiasan.Tumpeng menjadi semacam symbol selamatan dan kenduri. Tetapi tumpeng bukan sebuah tujuan. Tumpeng hanya salah satu pelengkap dari acara atau keperluan dari suatu upacara. Menu tumpengan adalah salah satu menu yang sudah ada sejak jaman Hindu Budha. Mungkin pembukaan candi Borobudur selesai dibangun 800 SM yl juga diramaikan dengan tumpengan. Tumpengnya hingga kini mengikuti bentuk candinya. (ini mungkin lho).Di Jawa, hingga kini acara tumpengan tetap menu paling ngetop, ngetrend, paling disukai dan rupanya tanpa tumpeng, sebuah acara hajatan sepertinya kagak lengkap.Tumpeng bisa dipakai untuk keperluan seperti: mithoni, sepasaran bayi, tedhak siten, khitanan, perkawinan dengan segala ubarampenya, ulang tahun, wisuda, sampai peringatan orang meninggal hingga membangun rumah, jembatan, ngusir setan atau ruwatan, pokoknya segala jenis acara selalu pakai tumpeng. Jadi dengan membuat tumpeng seolah menyiratkan pola tingkah laku manusia dalam kehidupan, daya dan semangat hidup, sikap, cita-cita, perjuangan, tujuan hidup, makna, guna hidup dan yang utama adalah sumber hidup karena Allah.Kebanyakan orang tahunya makan nasi tumpeng. Bisa tumpeng gudangan, tumpeng nasi liwet atau tumpeng nasi kuning. Tumpeng sendiri punya bermacam bentuk, jenis, penggunaan dan ukuran. Pasti ada yang nanya, apa sih maknanya?Gini lho. Kata simbah-simbah, tumpeng berbentuk mengerucut ke atas sebagai symbol keyakinan dan keteguhan imam kepada Allah. Kalau tumpengnya berbentuk seperti gunungan wayang melambangkan taat kepada Allah dan permohonan kesejahteraan dan kesuburan tanah air disertai ketaqwaan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Kalau tumpengnya berbentuk gede seperti Gunungan Sekaten di Solo dan Yogya, sebagai lambang tanah subur dan rakyat sejahtera karena Allah. Ada tumpeng berbentuk seperti Apem pasung, artinya perhormatan untuk leluhur dan saling hormat antar sesama.Tupeng dibuat dengan tujuan selain mengucapkan syukur dan memohonan ampunan kepada Allah, juga harapan atas masa depan yang dicita-citakan.Tumpeng punya berbagai jenis dan warna. Namanyapun juga berbeda-beda sesuai dengan tujuan dibuatnya tumpeng.- Tumpeng sasaran : Tumpeng Among-among, Tumpeng Nurseta, Tumpeng Ramyang,- Tumpeng racikan : Tumpeng Megono- Tumpeng jumlah : Tumpeng Sewu- Tumpeng warna : Tumpeng laras laris- Tumpeng bentuk : Tumpeng alus, tumpeng Sanggabuwana- Tumpeng cita-cita : Tumpeng Kuncara, tumpeng Robyong, Tumpeng Kabuli,Tumpeng Slametan, Tumpeng Betuwah dsb- Tumpeng guna : Tumpeng Langkahan, Tumpeng Kencana dan Gadhing.- Tentu masih ada lagi yang lain.Tata cara pelaksanaan tumpeng sbb:- Harus dengan doa sesuai dengan tujuan- Sesudah doa, adakan potong tumpeng oleh yang mengadakan acara sebagai makna atau lambang terima kasih atas tercapainya harapan selama ini.- Potongan tumpeng utama diberikan kepada orang yang paling special.- Pembagian, perebutan dan makan tumpeng kepada seluruh hadirin sebagai tanda sama rasa sama rata kebahagiaan yang dirasakan yang punya hajad..

Sesaji Membangun Rumah

Meski ingin membangun rumah tidak dengan bangunan adat Jawa, tetapi bagi orang Jawa jika mau membangun rumah di tanah Jawa, utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, khususnya di daerah Surakarata dan Yogyakarta, perlu sesaji.Sesaji ini berguna agar :- pilihan bahan bangunan, bentuk, ukuran, cara pelaksanaan dll bisa selalu sesuai dengan keinginan pembangun rumah- ada pertautan dengan nilai budaya Jawa yang mengakar pada adat budaya Jawa.- Melestarikan tata nilai warisan leluhur- Pembangnan rumah dapat terwujud tanpa halangan suatu apapunBeberapa perangkat Jawa antara lain :Sarat sarana, gunanya dijauhkan dari kesulitan, dimudahkan dalam pelaksaaannya dan didekatkan dari kebaikan- Sarat sarana diletakkan tepat di bawah saka guru (tiang utama).Sesajinya :· daun elo, daun ilalang, daun maja, daun dadap dan daun duwet.- Sarat sarana yang dipaku di tiang utama: di arah 4 penjuru angina.· Tiang timur laut : dipasak / dipaku dengan kayu jati· Tiang tenggara : dipasak dengan kayu dadap· Tiang barat daya : dipasak dengan kayu awar-awar· Tiang barat laut : dipasak dengan kayu waru- Sarat sarana di jogan tengah : di tanam tengah lantai rumahSesajinya :· Kendi baru penuh air bening· Di atasna ditancep batang kayu dadap serepSangat : maksudnya bukan amat sangat. Sangat dalam bahasa Jawa artinya ‘sangate’, pas tepat waktu sesuai dengan ketentuan sesuai tradisi.. Sangat adengan ketentuan waktu mendirikan rumah berdasarkan hitungan :· Kebiasaan turun menurun· Kebiasaan yang ditentukan oleh neptu hari lahir dan pasaran(lihat : perhitungan menentukan hari baik)Ubarampeuang logam 8 biji, letakkan di 8 delapan penjuru angindaging dendeng, daun senthe dan dedak, tanam di 8 penjuru anginataruh di 4 sudud rumah : beras 4 empluktaruh di 4 penjuru angina : air bening 4 tempayantaruh di tengah bangunan : kelapa lengkap dengan serabutnyakain tulakbala atau bango tulak, diikatkan pada ujung atas saka gurupari meteng satu ikatkelapa muda 8 buahpisang raja tandanansetampah isi : gedhang ayu dan kinang jangkep (suruh, gambir, tembakau, jambe, kapur, gantal dan pengilon)Setampah isi : padi segedeng, kelapa sejuring, gula jawa setangkepSemangkuk kembang setaman, letakkan di tengah lantai bangunanSatu kendi baru penuh airSatu paket klasa bangka, padupan dan dian yang menyalaSepaket isi cengkaru gimbal, waik arang dn kembang pariSepaket daun pilihan : daun kluwih, daun opo-opo, daun dhadhap serep, daun kara, daun walikukun dan daun cangkringSeekor ayam jantan hidupSajian makanannasi tumpeng lauk ingkung ayam putih mulusnasi golong 9 jodoh, lauk daging kerbau seiris dan pecel tawonjajan pasar 2 tampah : pisang raja, buah-buah dan kue-kuesepaket / setakir bubur merahsepaket bubur katulsepaket dawet kilangsepaket apem kocor tangkeban

Sesaji Slup-slupan Pindah Rumah

Pada jaman perpindaan keraton, mulai dari Kediri ke Majapahit, pindah ke Demak hingga dari Kartasura ke Surakarta, sajian untuk keselamatan pindah keraton yang lalu rumah dikecilkan jadi sajian pindah rumah yang istilahnya Slup-slupan atau boyongan, perangkat ubarampenya harus sangat diperhatikan.Habis, baangin aja, konon menurut cerita yang harus dipercaya (karena memang begitulah adanya) perpindahan kayujati dari hutan Danalaya Wonogiri ke keraton Demak atau keraton Solo saja, tanpa sesaji ubarampe yang lengkap, kayunya tidak bisa diangkut. Ada saja halangan hingga sesaji ubarampe dilengkapi, barulah kayu jati bisa diangkut.Nanging yen Pak Herry Barus dan Saraswati mau pindah, yen sulit nyari barange, yow is se bisanya wae.Adapun sesaji ubarampe pindah rumah sbb:Tuwuhan : sekumpulan tuwuhan yang dipasang di kanan kiri pintu gapura atau pagar rumah. Macam-macamnya:· tebu wulung, janur kuning, cengkir gadhing, daun kluwih, daun andong, daun girang, daun alang-alang, daun opo-opo, daun beringin, daun maja, daun kara dan daun dhadhap serepSuluhan : sekumpulan pisng raja yang dipasang bareng tuwuhan· Sepasang pisang raja suluh dua tandan beserta batangnya, jumlah sisir pada masing-masing tandan sama banyaknya.Tumpeng· Tumpeng nasi liwet, 33 telur ayam dan ingkungKembar Mayang sepasang : melambangkan kehidupaan· letakkan di kiri kanan pintu rumahGunungan : gunungan wayang melambangkan kemauan, tancapkan di tengah sepasang kembar mayangAwer Janur Kuning dibuat berupa rantai, rentangkan menghubungkan kembar mayang kanan dan kiri melewati pangkal batang gunungan, melambangkan pembatas antara suasana lama yang ditinggalkan untuk masuk suasana baru.Kembang Setaman· bokor kuningan berisi air jernih dengan kembang talon (mawar, kenanga, melati), melambangkan tanah air seisinya. Taruh di kanan gunungan.Jenang Sengkala· Bubur merah putih melambangkan sikap hormat dan eling wong tua dan leluhur, letakkan di kanan gununganGedhang ayu· Pisang raja setangkep yang sudah masak, taruh di kanan gununganSuruh Ayu· setangkep suruh ayu temu sore pilihan· letakkan di atas gedang ayuSesajen sederhana:Ubarampe: tikar, bantal, kendi berisi air yang diambil dari rumah lama, seperangkat jajan pasar, sapu lidi, pelita yang menyala, kembang setaman dan tungku padupan.

Doa Membangun Rumah

Doa mBangun Rumah dan Doa Slup-slupan Pindah RumahDoa mbangun atau slp-slp (peresmian pindah rumah) disebut Mantra Hati "Bumipati (Dewa Bumi)".Bunyi doanya : Namo Samanto Botanam, Om Sulu Sulu Dili Svaha.Lalu mantera Jawane : Jejeg orane omah iki, mung sak keluargaku sing iso njaga. Bener orane omah iki, mung sak keluargku sing iso ngerti. Wong-wong padha njagakke pakaryanku sak keluarga. Mula aku ora adigang adigung adiguna.Doa ini sudah ada sejak jaman sebelum Islam masuk Jawa. Kenapa harus percaya pada mantera? Sebab mantera sama dengan doa. Mantera adalah kata-kata yang dilahirkan oleh orang suci, kemudian diucapkan berkali-kali hingga jutaan kali sehingga kata-kata mantera itu punya kekuatan. Seperti membaca Al-Fatiqah, karena surat Alfatiqah tiap hari diucapkan oleh miliaran orang dan dalam sehari diucapkan lebih dari trilyunan kali, maka surat ini jadinya sangat sakti. Untuk menyembuhkan orang sakit saja, cukup bacakan surat Alfatiqah dengan segala permohonan kepada Allah, pasti pasiennya sembuh.Mantera punya manfaat : Memohon izin dan bantuan bumipati (segala yang hidup di tanah itu meski tidak tampak di mata orang awam) untuk membersihkan tempat ini dan agar bumipati dapat memberikan bantuan perlindungan dari segala godaan makhluk yang enggak kelihatan di mata orang awam.Tata cara sebelum mengucap manteranya sbb:- Persiapkan persembahan sesaji secukupnya.- Gunakan tangan kiri mengetuk tanah sebanyak 3x- Lalu baca mantra Bumipati sebanyak 7x atau 21x.Sikap dan Tata Cara Membaca Mantra SuciGunanya baca mantera adalah untuk proses pembinaan spiritual sekaligus menerima bantuan dari para Mahluk Suci. Seperti pembinaan spiritual lainnya, pengaruh membaca mantra bertingkat-tingkat tergantung tingkat kehidupan spiritual orangnya.Singkatnya sbb:- Seperti berwudhu, kedua tangan harus bersih.- Mulut dan gigi harus disikat dan bersih dari sisa makanan/minuman.- Minum segelas air putih bersih lebih dulu- Bersikap dalamposisi bertapa atau meditasi, duduk bersila, atur nafas.- Cara ngatr nafas: ambil nafas dalam-dalam hingga keperut, hembuskan perlahan hingga habis. Ulangi 3x.- Taruh tangan di siku kaki, taruh 4 jari, ibu jari jangan nyentuh.- Bayangkan adanya d sesuatu kekuatan lain di depan kita, kekatan itu baik, suci, bukan jahat. Ia memancarkan sinar, ambil sinarnya biar menyinari tubuh kita.- Lalu tarik ibu jari ke atas, ucapkan mantra dalam hati.